Minggu, 24 Februari 2013

Cerpen karya Nunnah Ikka



Nafas Terakhir Bilang “AKU SAYANG KAMU”

Malam ini kota kupang dilanda hujan deras, sederas hati ini yang sedang menangis. Dinginnya malam membuat semua orang secepatnya terlelap, tapi tidak bagiku yang tak bisa terlelap.

Aku takut, aku takut terlelap…

Aku takut tak bisa bangun lagi. Tak bisa mendengar suara Mama, Papa, Adik, semua yang menyayangiku bahkan aku takut tak bisa melihat senyumannya.
Sakit ini membuat hidupku hancur…
Sehancur dia yang pergi tanpa alasan, dan malam membawaku dalam kesunyian dan aku ingat senyumannya yang selalu dan senantiasa di benakku.
Airmata ini jatuh tak hentinya, hati ini terlalu hancur..

Aku tak mampu hidup tanpanya, tpi dia mungkin saja bisa hidup tanpa aku
Setiap malam aku hanya bisa berdoa agar Tuhan memberi aku kesempatan karena aku masih ingin bersama Mama, Papa, dan semua yang aku sayang khususnya dia yang sering aku panggil jelek.. sebagai panggilan sayang buat dia

Jam dinding menunjukkan pukul 01.00 dan aku telah masuk pada hari pertama bulan kedua di tahun 2012.. aku bersyukur masih bisa bernafas, makasih Tuhan

Oia deary.. aku kangen dia
Aku kangen pelukannya yang selalu membuat aku hangat dan tenang
Kenapa dia tak mengerti?
Kenapa dia tega menyakiti aku?
Padahal aku selalu berusaha menjadi yang terbaik.. aku bertahan meski hati ini tak mampu, aku bertahan walau dia hancurin aku dengan sikapnya..
aku tak pernah melarang dia untuk selingkuh, karena aku sudah sadar bagaimana susahnya punya pacar tampang keren.. aku sayang dia, aku percaya dia..
apa aku terlalu bodoh?

Hari berganti hari di bulan yang penuh kasih sayang ini, membuat aku punya harapan bahwa Tuhan akan membawanya buat aku di hari valentine
Tapi..
dia tak datang
padahal aku sudah siapin hadiah istimewa buat dia
Tak apalah..
mungkin belum waktunya
mungkin juga Tuhan akan membawanya pada waktu aku tak mampu lagi
mungkin ini yang namanya pengorbanan?
tapi apa tidak terlalu sadis?
Tuhan, tolong aku?
aku tak sanggup, aku sudah terlalu hancur

Tuhan,
jika dia yang terakhir maka aku mohon bawa dia kembali untukku
tapi jika dia bukan yang terakhir maka bantu aku melupakan semua tentangnya di sisa hidupku ini
karena aku benar-benar tak sanggup
aku ingin sekali membencinya, aku sudah belajar menerima dia apa adanya bahkan mencintai dia dengan tulus tapi dia justru belajar menyakiti aku

hari-hari aku lalui dengan penuh rasa takut. Terkadang aku berharap kalau semua yang aku alami hanyalah mimpi buruk dan pada saat aku bangun, semuanya kembali seperti semula. Aku kembali jadi Ikka yang dulu.
Ikka yang selalu ceria, Ikka yang bawel. Sheila yang tak pernah diam. Tapi apa yang terjadi?
Ketika bangun semuanya ini bukanlah mimpi.
Aku bukan Ikka yang dulu, Ikka yang ceria
Aku lebih banyak diam, aku hanya bisa termenung, aku yang lebih suka menyendiri dan aku yang makin larut dalam luka dalam karena dia.

Ingin sekali waktu ini aku perlambat, aku masih ingin melihat dunia atau setidaknya aku masih ingin melihat dia bahagia walau bahagianya bukan dengan aku.
Aku mungkin sudah terlalu bodoh, mencintai orang yang tak mencintaiku.. yang hanya jadikan aku sebagai pelarian.
Aku capeh MarcelL, aku tak sanggup jalani ini semua
Ini terlalu menyakitkan buat aku.
Aku ingin benci kamu dan dia, tapi tak bisa
Rhayen..
Karena sayang kamu, karena cinta kamu
Mata ini aku buat buta supaya aku tak melihat apa yang kamu lakukan
Telinga ini aku buat tuli supaya aku tak mendengar hal-hal negative yang orang-orang ceritakan padaku
Bahkan hati ini aku  buat mati, rasa sakit yang aku rasa pun aku hilangkan
Apa itu masih kurang?
Apa yang harus aku buktikan lagi?
Apa kamu tak pernah pikir kalau aku capeh,
Aku terlalu capeh..
Apa kamu tak tahu bahwa Tuhan akan mengambil aku karena capeh dengan semua tingkah kamu yang keterlaluan

***
Pagi ini aku bergegas bangun dari tempat tidur,
Aku ingin menjadi Ikka yang dulu, aku ingin lupain semuanya tentang dia bahkan tentang sakit yang akan secepatnya membawaku meninggalkan dunia ini
Aku tak mau di bilang lemah, aku harus kuat hadapi ini semua

Ya Tuhan,
Aku tak mampu
Terlalu sulit jalani hari tanpa dia
Aku berusaha tersenyum walau aku sedang galau, sedang hancur, sedang menangis..
Aku hanya bisa tersenyum dalam duka, tak ada yang tahu
Mereka tak tahu bahwa senyuman ini hanya untuk menutupi kegalauanku
Senyuman ini akan secepatnya berlalu seiring waktu berjalan

***
Aku terus menghitung hari yang membuat aku semakin takut
Sakit ini muncul lagi padahal aku masih ingin menulis. Aku masih ingin berbagi kesedihan, kesenangan, bahkan ketakutan di atas kertas putih ini.

Rhayen..
Andaikan kamu ada di sini, kamu pasti tak akan kuat
Mungkin kamu akan menangis melihat aku yang tak berdaya lagi
Yang hanya bisa berbaring ditemani kertas putih ini untuk menulis semua rasa sakit yang kamu goreskan.
Kamu benar – benar telah melukis luka yang begitu pedih dalam hati yang tulus mencintai kamu.
Tuhan, saat ini aku pengen ketemu dia
Aku pengen bilang kalau aku lemah tanpa dia
Bayangannya tak pernah bisa hilang walau hanya sedetik..

Aku menangis lagi dalam kesendirian, dalam keheningan malam, di tengah derasnya hujan.
Aku bagaikan bunga yang tak bisa mekar lagi bahkan tak bisa memberikan keindahan bagi yang melihatnya.

***
Bulan kasih sayang ini aku lalui dengan airmata. Aku merasa sendiri, aku merasa tak ada yang dapat mengeluarkan aku dari lautan luka yang terlalu dalam.
Semua yang aku sayang telah berkumpul, aku bisa merasakan bahwa mereka sedang bersedih karena aku mungkin saja akan pergi hari ini.
Aku menutup mata, aku ingin disaat aku membuka mata ini sosoknya hadir.

Ya Tuhan,
Hari ini hari terakhir dibulan kasih sayang
Hari ini terakhir aku bisa melihat Mama, Papa, semua yang aku sayang
Permohonanku.. aku hanya ingin melihat dia sebelum akhirnya mata ini aku tutup.

Akhirnya dia datang juga
Dia berdiri didepanku tapi bukan dengan tersenyum, padahal aku berusaha tersenyum padanya.
Mukanya tuh murung, jelek banget dilihat.
Aku ingin sekali bangun dan memeluknya, hanya saja aku tak bisa. Badan ini seakan sedang menahan beban berat.

Rhayen memelukku..
Aku merasakan kehangatan seperti dia sering memelukku dulu
Makasih Tuhan udah bawa dia buatku

***
Ketakutanku semakin besar
Aku bisa membayangkan seorang malaikat berdiri didepan pintu dan siap menjemputku..
Malaikat, aku punya permintaan
Berikan aku waktu buat ungkapain rasa sayangnya aku sama dia yang aku sayang

Aku sayang Mama
Aku sayang Papa
Aku sayang kalian semua

Aku tak kuat lagi, aku ingin istirahat
Aku senang dapat menikmati dunia walau hanya sebentar.
Kini aku menatap Rhayen dengan senyuman ditengah deraian airmata

Rhayen..
Aku tak punya apa-apa buat kamu
Aku hanya cwe sederhana yang mungkin egois pengen miliki kamu
Waow deary, muka Rhayen penuh ketakutan. Dia menangis. Memelukku tubuhku dengan erat seakan tak mau lepas.
Mungkin dia sudah sadar betapa aku mencintainya. Hanya saja waktunya sudah terlambat.
Aku harus pergi.
Ku kecup dia untuk yang terakhir kalinya.
Aku berusaha berbicara namun ucapanku mulai tersendat, ucapanku mulai tak jelas. Sakit ini makin menyiksaku, tapi aku masih punya sisa waktu di nafas terakhirku buat bilang aku sayang kamu Rhayen. Selamanya.

Aku menutup mata ini dengan sebuah kelegaan karena aku dapat melihatnya menangis. Aku bisa meraskan kehangatan pelukannya.
Aku bangga dapat mencintainya.
Aku bangga pernah membuatnya tersenyum, tertawa bahkan menangis.
Aku selalu sayang kamu Rhayen.


“I CAN’T STOP LOVING YOU”
_the end_