Selasa, 28 Mei 2013

Tugas PIB tentang Logika Fuzzy

Nama : Ribca Atonis
Kelas : B
NIM : 11110099

1. variabel suhu air dibagi atas 3 kategori yaitu
        a Dingin, >20 derajat
        b.Hangat, 20-50 derajat
        c.Panas, 50 derajat
        Buatlah grafik fuzzy dan derajat keanggotaannya
2. air dengan suhu 18 dan 48
        Tentukan derajat keanggotaannya

jawab

1. Himpunan Fuzzy,misalkan
         Air  15 derajat,  maka dikatakan  DINGIN→   µDINGIN[15] = 1
         Air 20 derajat,  maka dikatakan  Hangat →  µHANGAT[20] = 1
         Air  19 derajat  maka dikatakan  HANGAT →  µHANGAT[19] = 0
         Air  20 derajat  kurang 1 liter maka dikatakan  tidak hangat →  µhangat[20 derajat – 1 liter] = 0 à air            hangat
         Air 20 drjat  lebih 1 liter maka dikatakan  TIDAK  dingin→  µdingin[20 drajat + 1 liter] = 0 à air hagat
         Himpunan fuzzy
         Suhu air bias  masuk dalam 2 kategori yang berbeda,misalnya dingin dan hangat,atau hangat dan panas.

Grafik Fuzzy

derajat  keanggotaannya



2.  suhu 18 derajat termasuk 
     Suhu dingin,karena lebih <20,sehingga untuk mencari derajat keanggotaannya kita gunakan rumus keanggotaan pada suhu dingin yaitu

Sedangkan suhu 48 derajat termasuk  suhu hangat, karena antara suhu 20-50 derajat sehingga untuk mencari derajat keanggotaannya kita gunakan rumus keanggotaan pada suhu hangat, yaitu 




Sabtu, 11 Mei 2013

PENJADWALAN CPU



NAMA KELOMPOK :
 1.  RIBCA ATONIS
 2.  APSYALOM MAGANG
 3.  AMARYA NITSAE
 4. Yulmira Naibano


PENJADWALAN CPU
A.           KONSEP DASAR
Dalam pemroses tunggal, hanya satu proses yang dapat dijalankan pada saat tertentu, sedangkan yang lain harus menunggu CPU bebas dan dijadwal ulang. Multiprogramming merupakan cara untuk menjalankan proses setiap waktu sehingga memaksimalkan penggunaan CPU. Penjadwalan merupakan salah satu fungsi dasar dari sistem operasi. Hampir semua sumber daya komputer dijadwalkan sebelum digunakan.

Penjadwalan CPU adalah suatu proses pengaturan atau penjadwalan proses-proses yang ada di dalam komputer. Dimana proses-proses tersebut berjalan dalam pola yang disebut Siklus Burst.Penjadwalan CPU secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu Penjadwalan Preemptive dan Penjadwalan Non Preemptive.

Pada Penjadwalan Preemptive. Penjadwalan CPU mungkin akan dijalankan ketika proses dalam keadaan:
1. Berubah dari running ke waiting state.
2. Berubah dari running ke ready state.
3. Berubah dari waiting ke ready state.
4. Dihentikan.

Penjadwalan Preemptive mempunyai arti kemampuan sistem operasi untuk memberhentikan sementara proses yang sedang berjalan untuk memberi ruang kepada proses yang prioritasnya lebih tinggi. Penjadwalan ini bisa saja termasuk penjadwalan proses atau M/K. Penjadwalan Preemptive memungkinkan sistem untuk lebih bisa menjamin bahwa setiap proses mendapat sebuah slice waktu operasi. Dan juga membuat sistem lebih cepat merespon terhadap event dari luar (contohnya seperti ada data yang masuk) yang membutuhkan reaksi cepat dari satu atau beberapa proses.

Membuat penjadwalan yang Preemptive mempunyai keuntungan yaitu sistem lebih responsif daripada sistem,yang memakai penjadwalan Non Preemptive.
Dalam waktu-waktu tertentu, proses dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori: proses yang,memiliki Burst M/K yang sangat lama disebut I/O Bound, dan proses yang memiliki Burst CPU yang sangat lama disebut CPU Bound. Terkadang juga suatu sistem mengalami kondisi yang disebut busywait, yaitu saat dimana sistem menunggu request input(seperti disk, keyboard, atau jaringan). Saat busywait tersebut, proses tidak melakukan sesuatu yang produktif, tetapi tetap memakan resource dari CPU. Dengan penjadwalan Preemptive, hal tersebut dapat dihindari.

Penjadwalan Non Preemptive ialah salah satu jenis penjadwalan dimana sistem operasi tidak pernah melakukan context switch dari proses yang sedang berjalan ke proses yang lain. Dengan kata lain, proses yang sedang berjalan tidak bisa di- interupt. Penjadwalan Non Preemptive terjadi ketika proses hanya:
1. Berjalan dari running state sampai waiting state.
2. Dihentikan.

Ini berarti CPU menjaga proses sampai proses itu pindah ke waiting state ataupun dihentikan (proses tidak diganggu). Metode ini digunakan oleh Microsoft Windows 3.1 dan Macintosh. Ini adalah metode yang dapat digunakan untuk platforms hardware tertentu, karena tidak memerlukan perangkat keras khusus (misalnya timer yang digunakan untuk meng interupt pada metode penjadwalan Preemptive).

Komponen yang lain yang terlibat dalam penjadwalan CPU adalah dispatcher[2]. Dispatcher adalah modul yang memberikan kontrol CPU kepada proses yang sedang terjadwal. Fungsinya adalah: 
·     Context switching . Mengganti state dari suatu proses dan mengembalikannya untuk menghindari monopoli CPU time. Context switching dilakukan untuk menangani suatu interrupt(misalnya menunggu waktu M/K). Untuk menyimpan state dari proses-proses yang terjadwal sebuah Process Control Block harus dibuat untuk mengingat proses-proses yang sedang diatur scheduler. Selain state suatu proses, PCB juga menyimpan process ID, program counter(posisi saat ini pada program), prioritas proses dan data-data tambahan lainnya.
·     Switching to user mode dari kernel mode.
·     Lompat dari suatu bagian di progam user untuk mengulang program.

B.           SIKLUS BURST CPU-M/K
Kesuksesan penjadwalAn CPU tergantung dari observasi proses-proses. Pengeksekusian proses terdiri putaran ekseskusi CPU dan penungguan I/O. Eksekusi proses dimulai dari CPU burst, yaitu diikuti oleh I/O burst kemudian diikuti CPU burst lainnya lalu I/O burst lainnya dan begitu seterusnya.

C.           DISPATCHER
Dispatcher seharusnya dapat dilakukan secepat mungkin. Dispatch Latency adalah waktu yang diperlukan dispatcher untuk menghentikan suatu proses dan memulai proses yang lain.

D.           KRITERIA PENJADWALAN
Suatu algoritma penjadwalan CPU yang berbeda dapat mempunyai nilai yang berbeda untuk sistem yang berbeda. Banyak kriteria yang bisa dipakai untuk menilai algoritma penjadwalan CPU.Kriteria yang digunakan dalam menilai adalah: 
a.       CPU Utilization . Kita ingin menjaga CPU sesibuk mungkin. CPU utilization akan mempunyai range dari 0 sampai 100 persen. Di sistem yang sebenarnya ia mempunyai range dari 40 sampai 100 persen.
b.      Throughput . Salah satu ukuran kerja adalah banyaknya proses yang diselesaikan per satuan waktu. Jika kita mempunyai beberapa proses yang sama dan memiliki beberapa algoritma penjadwalan yang berbeda, throughput bisa menjadi salah satu kriteria penilaian, dimana algoritma yang menyelesaikan proses terbanyak mungkin yang terbaik.
c.       Turnaround Time . Dari sudut pandang proses tertentu, kriteria yang penting adalah berapa lama untuk mengeksekusi proses tersebut. Memang, lama pengeksekusian sebuah proses sangat tergantung dari hardware yang dipakai, namun kontribusi algoritma penjadwalan tetap ada dalam lama waktu yang dipakai untuk menyelesaikan sebuah proses. Misal kita memiliki sistem komputer yang identik dan proses-proses yang identik pula, namun kita memakai algoritma yang berbeda, algoritma yang mampu menyelesaikan proses yang sama dengan waktu yang lebih singkat mungkin lebih baik dari algoritma yang lain. Interval waktu yang diijinkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proses disebut turnaround time. Turnaround time adalah jumlah periode untuk menunggu untuk dapat ke memori, menunggu di ready queue, eksekusi CPU, dan melakukan operasi M/K.
d.      Waiting Time . Algoritma penjadwalan CPU tidak mempengaruhi waktu untuk melaksanakan proses tersebut atau M/K, itu hanya mempengaruhi jumlah waktu yang dibutuhkan proses di antrian ready. Waiting time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan proses di antrian ready.
e.       Response Time . Di sistem yang interaktif, turnaround time mungkin bukan waktu yang terbaik untuk kriteria. Sering sebuah proses dapat memproduksi output di awal, dan dapat meneruskan hasil yang baru sementara hasil yang sebelumnya telah diberikan ke pengguna. Ukuran lain adalah waktu dari pengiriman permintaan sampai respon yang pertama diberikan. Ini disebut response time, yaitu waktu untuk memulai memberikan respon, tetapi bukan waktu yang dipakai output untuk respon tersebut.
f.         Fairness . Suatu algoritma harus memperhatikan pengawasan nilai prioritas dari suatu proses (menghindari terjadinya starvation CPU time).
g.       Efisiensi. Rendahnya overhead dalam context switching, penghitungan prioritas dan sebagainya menentukan apakah suatu algoritma efisien atau tidak. Sebaiknya ketika kita akan membuat algoritma penjadwalan yang dilakukan adalah memaksimalkan CPU utilization dan throughput, dan meminimalkan turnaround time, waiting time, dan response time.

Memaksimalkan:  CPU utilization  dan throughput
Meminimalkan: turnaround time, waiting time dan response time


E.            ALGORITMA PENJADWALAN
First-Come First-Served Scheduling (FCFS) adalah Proses yang pertama kali meminta jatah waktu untuk menggunakan CPU akan dilayani terlebih dahulu.
Kelebihan dari proses FCFS  adalah:
§  Merupakan metode scheduling paling sederhana
§   Overhead kecil
§  Dapat mencegah starvation
Kekurangan :
Proses yang pendek dapat dirugikan, bila urutan eksekusinya setelah proses yang panjang

Algoritma FCFS termasuk non-preemptive. karena, sekali CPU dialokasikan pada suatu proses, maka proses tersebut tetap akan memakai CPU sampai proses tersebut melepaskannya, yaitu jika proses tersebut berhenti atau meminta I/O.

Penjadwalan dengan Prioritas. Priority Scheduling merupakan algoritma penjadwalan yang mendahulukan proses dengan nilai prioritas tertinggi. Setiap proses memiliki prioritasnya masing-masing. Prioritas suatu proses dapat ditentukan melalui beberapa karakteristik antara lain:
a.       Batas waktu
b.      Kebutuhan Memori
c.       Akses file
d.      Perbandingan antara I/O Burst dengan CPU Burst
e.       Tingkat kepentingan proses
Penjadwalan dengan prioritas juga dapat dijalankan secara preemptive maupun non-preemptive.
Pada preemptive, jika ada suatu proses yang baru datang memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada proses yang sedang dijalankan, maka proses yang sedang berjalan tersebut dihentikan, lalu CPU dialihkan untuk proses yang baru datang tersebut. Sementara itu, pada non-preemptive, proses yang baru datang tidak dapat menganggu proses yang sedang berjalan, tetapi hanya diletakkan di depan antrian.

Kelemahan pada penjadwalan prioritas adalah dapat terjadinya indefinite blocking (starvation) yaitu suatu proses dengan prioritas yang rendah memiliki kemungkinan untuk tidak dieksekusi jika terdapat proses lain yang memiliki prioritas lebih tinggi darinya. Solusi dari permasalahan ini adalah aging, yaitu meningkatkan prioritas dari setiap proses yang menunggu dalam antrian secara bertahap.

Round Robin. Algoritma ini didesin untuk sistem time-sharing. Proses akan mendapat jatah sebesar time quantum dengan nilai quantum umumnya sebesar 10-100 ms. Jika time quantum-nya habis atau proses sudah selesai CPU akan dialokasikan ke proses berikutnya. Tentu proses ini cukup adil karena tak ada proses yang diprioritaskan, semua proses mendapat jatah waktu yang sama dari CPU (1/n), dan tak akan menunggu lebih lama dari (n-1)/q. Algoritma ini sepenuhnya bergantung besarnya time quantum. Jika terlalu besar, algoritma ini akan sama saja dengan algoritma first-come first-served. Jika terlalu kecil, akan semakin banyak peralihan proses sehingga banyak waktu terbuang.
Permasalahan utama pada Round Robin adalah menentukan besarnya time quantum. Jika time quantum yang ditentukan terlalu kecil, maka sebagian besar proses tidak akan selesai dalam 1 time quantum. Hal ini tidak baik karena akan terjadi banyak switch, padahal CPU memerlukan waktu untuk beralih dari suatu proses ke proses lain (disebut dengan context switches time). Sebaliknya, jika time Berawal dari priority scheduling, algoritma ini pun memiliki kelemahan yang sama dengan priority scheduling, yaitu sangat mungkin bahwa suatu proses pada queue dengan prioritas rendah bisa saja tidak mendapat jatah CPU. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu caranya adalah dengan memodifikasi algoritma ini dengan adanya jatah waktu maksimal untuk tiap antrian, sehingga jika suatu antrian memakan terlalu banyak waktu, maka prosesnya akan dihentikan dan digantikan oleh  antrian dibawahnya, dan tentu saja batas waktu untuk tiap antrian bisa saja sangat berbeda tergantung pada prioritas masing-masing antrian.

Multilevel Feedback Queue. Algoritma ini mirip sekali dengan algoritma Multilevel Queue. Perbedaannya ialah algoritma ini mengizinkan proses untuk pindah antrian. Jika suatu proses menyita CPU terlalu lama, maka proses itu akan dipindahkan ke antrian yang lebih rendah. Ini menguntungkan proses interaksi, karena proses ini hanya memakai waktu CPU yang sedikit. Demikian pula dengan proses yang menunggu terlalu lama. Proses ini akan dinaikkan tingkatannya. Biasanya prioritas tertinggi diberikan kepada proses dengan CPU burst terkecil, dengan begitu CPU akan dimanfaatkan penuh dan I/O dapat terus sibuk. Semakin rendah tingkatannya, panjang CPU
burst proses juga semakin besar.

SJF (Shortest Job First). Pada penjadwalan SJF, proses yang memilikiCPU burst paling kecil dilayani terlebih dahulu. Terdapat dua skema :
1.      Non preemptive, bila CPU diberikan pada proses, maka tidak bisa ditunda sampai CPU burst selesai.
2.      Preemptive, jika proses baru datang dengan panjang CPU burst lebih pendek dari sisa waktu proses yang saat itu sedang dieksekusi, proses ini ditunda dan diganti dengan proses baru.
Skema ini disebut dengan Shortest-Remaining-Time-First (SRTF). Ada beberapa kekurangan dari algoritma ini yaitu :
Ø  Susahnya untuk memprediksi burst time proses yang akan dieksekusi selanjutnya. Diasumsikan waktu running (burst time) sudah diketahui.
Ø  Proses yang mempunyai burst time yang besar akan memiliki waiting time yang besar pula karena yang dieksekusi terlebih dahulu adalah proses dengan burst time yang lebih kecil.

Multilevel Queue
Kategori proses sesuai dengan sifat proses:
Ø  Interaktif(response cepat)
Ø  Batch dll
Partisi “ready queue” dalam beberapa tingkat (multilevel) sesuai dengan proses  ;
Ø  Setiapqueue menggunakanalgoritmaschedule sendiri
Ø  Foreground proses(interaktif, high prioritiy): RR
Ø  Background proses(batch, low priority): FCFS
Ø  Setiapqueue mempunyai prioritas yang fixed

F.            KESIMPULAN
Penjadwalan CPU adalah pemilihan proses dari antrian ready untuk dapat dieksekusi. Penjadwalan CPU merupakan konsep dari multiprogramming, dimana CPU digunakan secara bergantian untuk proses yang berbeda. Suatu proses terdiri dari dua siklus yaitu Burst M/K dan Burst CPU yang dilakukan bergantian hingga proses selesai.Komponen yang lain dalam penjadwalan CPU adalah dispatcher, dispatcher adalah modul yang memberikan kendali CPU kepada proses. Waktu yang diperlukan oleh dispatcher untuk menghentikan suatu proses dan memulai proses yang lain disebut dengan dispatch latency. Jika dalam suatu proses Burst CPU jauh lebih besar daripada Burst M/K maka disebut CPU Bound. Demikian juga sebaliknya disebut dengn M/K Bound. Dalam menilai baik atau buruknya suatu algoritma penjadwalan kita bisa memakai beberapa kriteria, diantaranya CPU utilization, throughput, turnaround time, waiting time, dan response time. Algoritma yang baik adalah yang mampu memaksimalkan CPU utilization dan throughput, dan meminimalkan turnaround time, waiting time, dan response time.

Tugas E-Commerce (Ribca Atonis)


1. Bagaimana logikanya biaya mengelola pelanggan lama akan lebih mudah dibandingkan mencari pelanggan baru?
   jawaban :
Bagi perusahaan, tentu saja lebih mudah dan lebih baik mempertahankan pelanggan lama dibandingkan dengan mencari pelanggan yang baru, karena akan menambah biaya baru lagi untuk melakukan kegiatan pemasaran.
Selain biaya yang harus dikeluarkan setiap kali untuk merekrut pelanggan baru, terdapat beberapa faktor tambahan yang berperan dalam potensi menghasilkan keuntungan dari pelanggan yang bertahan lama, ini dikarenakan :
Mereka tidak begitu sensitif pada harga, Pelanggan yang loyal lebih kecil kemungkinannya untuk mengeluh dan bahkan mereka mungkin mencapai suatu tingkatan dalam relasi dimana mereka lebih mementingkan nilai dalam menentukan kepuasan pelanggan.
Mereka lebih memaafkan, Pelanggan yang memiliki loyalitas sejati mungkin lebih memaafkan dan member kesempatan kedua bagi perusahaan untuk memperbaiki kesalahan mereka, dengan alasan tertentu.
Mereka membuat perusahaan lebih efisien, Karena jika sebuah perusahaan memiliki kesempatan untuk mengenal pelanggan dan kebutuhan mereka dengan sangat baik, dan memiliki pelanggan berbasis loyal yang kokoh maka perusahaan lebih efisien untuk menarik pelanggan baru dan melakukan aktivitas pemasaran untuk menarik masyarakat luas.
Mereka berpotensi menghasilkan keuntungan yang lebih besar, Jika pelanggan baru harus ditarik dengan tawaran harga atau diskon, pelanggan loyal memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk menghasilkan keuntungan karena mereka lebih mungkin untuk membayar dengan harga penuh.


2. Apa yang dimaksud touch point CRM dan analytical CRM?
Jawaban :
Titik Sentuh – Touch Point
Setiap perusahaan akan berinteraksi dengan seorang konsumen. Hal tersebut disebut dengan titik sentuh atau touch point. Dapatkah kita menyebutkan beberapa nama dari Titik Sentuh Konsumen atau Guest Touch Points? Bagaimana dengan Titik sentuh Pemilik atau Owner Touch Points?
Titik Sentuh / Touch Points
Apakah sudah direncanakan? Dikelola? Didokumentasikan?
Apakah setiap orang yang pertama kali berhubungan dengan konsumen telah dilatih? Lengakpilah staf organisasi dengan visi.
Berapa cara yang telah ditempuh untuk meningkatkan keefektifan dari sentuhan -touch?
Berapa cara yang telah dilakukan untuk meningkatkan jumlah sentuhan - touches?

Analytical CRM
Merupakan proses analisis dari data-data yang dihasilkan pada Operational CRM.
Tantangan bagi perusahaan sekarang ini adalah untuk mengerti apa yang menjadi permintaan pelanggan dan memberikan respon, secara lebih baik, mengantisipasi kebutuhan mereka. Namun, banyak perusahaan hanya berfokus untuk mengimplementasikan penggunaan CRM hanya sebatas untuk ‘mendengar’ kebutuhan dan keluhan dari pelanggan, yang pada praktisnya hanya berkonsentrasi pada komponen operational dan collaborative CRM, sehingga analisis akan pemahaman dan pengenalan terhadap pelanggan yang sebenarnya belum terjadi. Diperlukan komponen Analytical CRM untuk mengoptimalkan hubungan perusahaan dengan pelanggannya.


3. Apa untuk implementasi CRM diharuskan memiliki touch point dan analytical CRM secara bersama-sama?
Jawaban :
Iya diharuskan, karena sebelum perusahaan berinteraksi dengan konsumen harus mengerti apa yang menjadi permintaan pelanggan dan memberikan respon, secara lebih baik, mengantisipasi kebutuhan mereka.



Senin, 06 Mei 2013

Istilah yang berhubungan dengan E-Commerce

nama : Ribca Atonis (11110099)
kelas : B

CRM (Customer Relationship Management)
merupakan strategi dan usaha untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. Dengan memanfaatkan CRM, perusahaan akan mengetahui apa yang diharapkan dan diperlukan pelanggannya sehingga akan tercipta ikatan emosional yang mampu menciptakan hubungan bisnis yang erat dan terbuka serta komunikasi dua arah di antara mereka. Dengan demikian kesetiaan pelanggan dapat di pertahankan dan tidak mudah berpindah ke lain produk dan merek. CRM mendukung suatu perusahaan unutk menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real-time dengan menjalin hubungan dengan tiap pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi tentang pelanggan. Berdasarkan apa yang diketahui dari pelanggan, perusahaan dapat membuat variasi penawaran, pelayanan, program, pesan, dan media. Melalui sistem yang menerapkan CRM perusahaan membentuk hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, dimana perusahaan dapat mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyediakan pilihan produk atau layanan yang sesuai dengan permintaan mereka. CRM didefinisikan sebagai intergrasi dari strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi. CRM menyimpan informasi pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut.

E-CRM
berdasarkan web, dengan aplikasi yang bersifat self-service atau CRM yang memiliki portal atau browser-based entry point. E-CRM adalah sebuah channel yang powerful. fleksibel yang biasa digunakan oleh customer untuk berinteraksi dengan perusahaan

Partner Relationship Management
adalah suatu sistem metodologi, strategi, perangkat lunak, dan kemampuan berbasisi web yang membantu vendor untuk mengelola hubungan mitra. Tujian umum dari PRM adalah memungkinkan vendor untuk lebih baik mengelola mitra mereka melalui pengenalan sistem yang handal, proses dan prosedur untuk berinteraksi dengan mereka. Sistem PRM berbasisi web biasanya meliputi Content Management System, mitra dan basis data kontak pelanggan, dan konsep portal mitra yang memungkinkan mitra untuk login dan berinteraksi dengan penjualan kesempatan database vendor dan memperoleh produk, harga, dan informasi pelatihan.

Collaborative CRM
merupakan bentuk perluasan dari CRM tradisonal Collaborative CRM berkaitan dengan manajemen hubungan antara stakeholder eksternal, seperti supplier, distributor, dan reseller. Aplikasi utama dari Collaborative CRM adalah enterprise portal yang berbasis pada infrastruktur ekstranet dan perangkat lunak manajemen hubungan mitra (partner relationship management software) yang memberikan akses kepada konsumen, reseller, dan mitra bisnis melalui internet.

Suplier Relationship Management
suplier sebagai mitra pemasok kebutuhan produk dan jasa perusahaan baik berupa raw material, finished goods, ataupun services, memiliki peranan yang penting dan strategis dalam mencapai tujuan perusahaan. saat stabilitas dan kepastian pasokan menjadi hal yang penting disamping harga serta terms and conditions dari para supplier, maka dibutuhkan pengelolaan relasi yang baik dengan para pemasok.
jika team pembelian memahami strategi membangun relationship yang baik dan professional dengan supplier dalam lingkup kerjanya, maka problematika yang berasal dari masalah miskomunikasi, dispute, vested interest, kualifikasi, komitmen, overlapping, hingga shortage atau over supply dapat dikoordinasikan dengan baik antar supplier dengan team pembelian, sehingga hal-hal yang kontra produktif dapat diantisipasi dan tujuan cos effective dikedua belah pihak dapat tercapai.

Mobile CRM
sebuah CRM ponsel atau perangkat lunak program. Bisnis yang sudah ada perangkat lunak untuk komputer yang telah dirancang ulang untuk aplikasi mobile atau bisa menjadi perangkat lunak baru yang telah dirancang khusus untuk perangkat komputer mobile seperti komputer tablet adalah komputer mobile program yang merupakan aplikasi bisnis untuk layanan bidang seluler. program CRM mobile lunak dapat digunakan pleh kecil, menegah dan besar. idealnya CRM mobile memungkinkan penjualan dan lengan pemasaran bisnis untuk pergi tanpa kertas atau setidaknya mengurangi dokumen. mereka juga dapat digunakan oleh setiap bisnis ukuran untuk meningkatkan penjualan atau untuk sampai menjual pelanggan untuk produk yang lebih kompleks dan lebih rumit. program perangkat lunak CRM juga dapat digunakan untuk menjual produk silang bahwa sebuah perusahaan memiliki untuk dijual.

More Hybrid to Com
Enfo dan Sofigate bertindak dalam kemitraan kerjasama dalam layanan Hybrid konsep manajemen TI Model kerjasama memanfaatkan konsep Layanan Jybrid memperbesar model hubungan pelanggan umum Enfo dengan membawa kemmapuan manajemen TI Sofigate untuk dimasukkan sebagai bagian dari paket layanan secara keseluruhan pelanggan
Layanan Hybrid yang disediakan bersama Enfo dan Sofigate meningkatkan kemmapuan untuk pembangunan berbasis usaha jasa. Dalam layanan ini, Sofigate bertanggungjawab unutk memetakkan kebutuhan bisnis pelanggan dan memanfaatkan pelayanan yang diberikan didasarkan pada harapan pelanggan. Manajemen TI terinterigrasi dengan layanan yang diberikan oleh Enfo yang meningkatkan kelincahan dan kecepatan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan bisnis dari keputusan untuk implementasi.
Layanan Hybrid mencakup inovasi unutk pengembangan bisnis-driven. Elemen layanan sudah ditempat dan mereka telah terbukti dengan umpan balik tang sangat baik dari pelanggan. Layanan Hybrid adalah layanan unik karena menggabungkan pembelian dan kemampusn pengiriman ke layanan yang sama.

Minggu, 05 Mei 2013

5 CONTOH SITUS UNTUK MODEL E-COMMERCE


1. Procurement
yaitu menawarkan jasa dalam mengurangi cost diantaranya yang berkaitan dengan biaya penyimpanan barang(inventory cost) dan biaya administrasi (overhead).

Contoh : Website jasa penyimpanan barang agar dapat menghemat biaya penyimpanan barang (inventory cost)  termasuk juga sewa gudang dan jasa penitipan barang  adalah http://cimass.webs.com/ Kemudian ada juga http://caraka-groups.webs.com/ yang bergerak pada bidang yang sama.

2. . Lelang (Auction)
yaitu kegiatan penawaran barang dalam model lelang yang jika si penawar menawarkan harga tertinggi, maka penawar tersebut bisa mendapatkan produk yang diinginkan.

Contoh : website lelang online yang paling dikenal http://www.ebay.com/  Kemudian website lelang lainnya yang beroperasi pada sepuluh negara dan menggunakan sistem pembayaran online tersendiri, yaitu PPPay http://ebid.net/  dan yang lainnya adalah http://www.bidorbuy.co.za/ yaitu situs lelang online terbesar di Afrika Selatan

3. Value Net Integrator,
yaitu mengintegrasikan atau menyesuaikan berbagai entiti atau sumber daya yang ada di internet agar produk-produk atau jasa-jasa baru yang belum pernah ada sebelumnya dapat ditawarkan kepada padar dan calon pelanggan;

Contoh : dengan cara membuat sebuah website baik membuat sendiri, ataupun mengandalkan jasa pembuatan web seperti http://www.indomediator.com/ kemudian menawarkan produk barang atau jasa kepada pengguna internet. Dipadu dengan membuat akun media social yang sedang booming yaitu facebook, dan twitter, serta di integrasikan dengan yahoo messenger serta email untuk memudahkan seseroang menghubungi usaha kita. Tentunya juga dilengkapi dengan nomor handphone dan alamat usaha kita. Dan disertai foto-foto usaha kita.
Contohnya adalah usaha Rendang Kaleng Karissa

4. .Intermediaries,
yaitu menjadi perantara (broker) dari berbagai jenis keperluan (berdasarkan data, informasi, segemen industri, komunitas, dsb);

Contoh : berikut ini adalah perantara yang melayani kebutuhan perusahaan berupa data informasi, segmen industri, komunitas, dsb. http://www.optimaconsultant.com/ selain itu, terdapat juga http://www.portalhr.com/iklan/ sebagai penyedia jasa kebutuhan perusahaan yang bergerak di bidang yang sama


5. . Affiliate marketing,
pihak vendor menempatkan logo atau banner-nya ke dalam situs rekanan. Apabila ada konsumen yang meng-klik logo, masuk ke situs vendor, dan kemudian membeli sesuatu, maka vendor akan membayar komisi ke rekanannya. Pengaturan dimana sebuah mitra pemasaran (perusahaan, organisasi atau individu) yang merujuk konsumen pada Web Site tertentu

Contoh : iklan Indosat Liburan Pasti lebih seru dengan IM3 seru anti galau pada website www.kaskus.co.id